PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP PENGELOLAAN WISATA EDUKASI “MANGROVE PANCER CENGKRONG” DI KABUPATEN TRENGGALEK
Abstract
Pengelolalan hutan mangrove Pancer Cengkrong dalam 5 tahun terakhir mengarah pada wisata edukasi. Awal
pengelolaan hutan mangrove diarahkan pada kegiatan reboisasi pada tahun 2008, karena vegetasi mangrove
mengalami kerusakan yang parah. Setelah vegetasi mangrove tumbuh dan berkembang, hutan mangrove di Pancer
Cengkrong menjadi salah satu destinasi wisata edukasi di Kabupaten Trenggalek. Penelitian bertujuan untuk
menganalisis pengelolaan hutan mangrove melalui persepsi pengunjung terhadap pengelolaan hutan mangrove
sebagai wisata edukasi. Beberapa variabel yang digunakan untuk menilai persepsi pengunjung terhadap
pengelolaan hutan mangrove berdasarkan standar pelayanan kemenpan antara lain persyaratan dalam berkunjung,
kemudahan prosedur pelayanan, kewajaran biaya pelayanan, kesesuaiain hasil yang diberikan, kemampuan petugas
dalam pelayanan, perilaku petugas, kualitas sarana dan prasarana, penanganan pengguna layanan. Selain itu,
evaluasi pengelolaan juga menggunakan dasar sapta pesona wisata dengan beberapa indikator antara lain aman,
tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian isi
sebanyak 87 pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan seluruh indikator yang diukur rata rata
lebih dari 70% responden menyatakan pengelolaan Mangrove Pancer Cengkrong sudah sesuai dan baik sesuai
dengan standar pelayanan Kemenpan. Pengunjung juga merasa berkesan dan ingin kembali lagi untuk mengunjungi
Mangrove Panccer Cengkrong. Beberapa hal yang masih ada jawaban dari responden yang perlu diperhatikan
adalah sajian makanan yang dijual perlu ditingkatkan kebersihannya. Juga penggunaan alat perlengkapan wisata
seperti rumah makan dan toilet masih perlu ditingkatkan kebersihannya.
Full Text:
PDFReferences
Anonymous. 2017. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017.
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2017/bn708-2017.pdf
Assauri, S. (2012). Strategi Marketing Sustaining Lifetime Customer Value. PT Raja Grafindo Persada
Jakarta.
Dahuri,R.J.Rais,.S.P.Ginting,.M.J.Sitepu. 1996, Pengeola Isumberdaya Pesisir dan Lautan. Penerbit
Pradnya Pramita. Jakarta.
Hasan, A. (2013). Marketing dan Kasus-kasus Pilihan. Center for Akademic Publishing. Yogyakarta.
Joey. 2009. Teori dan Konsep Pariwisata. http://konseppariwisata.blogspot.com/2009/04/saptapesona.
html
Purnamawati A.D., Suradi W.S., dan Dian W. 2015. Nilai Ekonomi Hutan Mangrove Di Desa
Mojovkecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Journal of MAQUARES Vol. 4, No.3, Tahun
: 204-213.
Pranatha I.M.A, I Wayan A dan Ni Wayan F.U. 2015 Perencanaan Lansekap Wisata Berbasis Edukasi
Mangrove di Restoran Akame, Benoa. e-Jurnal Arsitektur Lansekap Vol.1,
Rahman D.S., Naniek K., dan Ida A.M. 2016. Persepsi Masyarakat terhadap Manfaat Lansekap Mangrove
Center Tuban Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. e-Jurnal Arsitektur Lansekap Vol. 2, No. 2,
Oktober 2016:102-111.
Rusdianti dan Satyawan S. 2012. Konversi Lahan Hutan Mangrove Serta Upaya Penduduk Lokal Dalam
Merehabilitasi Ekosistem Mangrove. Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 06, No.01 April 2012: 1-17.
Robins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, aplikasi. Edisi bahasa Indonesia. PT
Prenhalindo, Jakarta
Sondang, P. Siagian. 1989. Teori dan Motovasi dan Aplikasinya. Bina Aksara. Jakarta.
Umam K., Sudiyarto, dan Sri T.W. 2015. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo
Surabaya. Jurnal AGRARIS Vol.1
Winarto. 2016. Pengembangan Model Wisata Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Dengan Pendekatan
Saintifik di Brebes Selatan. Jurnal Dialektika Jurusan PGSD Vol. 6 No. 2 September 2016.
ISSN:2089-3876.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.